Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
SPPG Kepri hentikan dua dapur MBG setelah hasil lab positif bakteri
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-05 06:19:06【Sehat】982 orang sudah membaca
PerkenalanTampak depan sebuah dapur SPPG di Kota Batam, Kepri. ANTARA/Amandine NadjaBatam (ANTARA) - Satuan Pe

Batam (ANTARA) - Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Regional Kepulauan Riau (Kepri) memastikan dua dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Karimun dihentikan sementara setelah hasil uji laboratorium menunjukkan kontaminasi bakteri.
Kepala Regional SPPG Kepri Anindita Ayu mengangakan hasil pemeriksaan laboratorium yang dilakukan Balai Labkesmas Kota Batam menunjukkan kedua dapur di wilayah Meral dan Sungai Lakam positif mengandung bakteri staphylococcus aureusdanescherichia coli.
Baca juga: BGN imbau SPPG di Batam segera urus sertifikat higiene sanitasi
“Ya, benar. Dua dapur di Karimun positif mengandung bakteri berdasarkan hasil uji laboratorium. Saat ini keduanya sudah dihentikan sementara,” ujar Anindita saat dihubungi di Batam, Sabtu.
Ia menjelaskan dapur-dapur yang terbukti ngak memenuhi standar higienitas langsung ditindaklanjuti dengan penghentian operasional sementara dan diwajibkan memperbaiki sarana pengolahan makanan.
Selain itu, seluruh pengelola diwajibkan mengurus sertifikasi dapur sebagai langkah perbaikan dan peningkatan mutu.
“Untuk seluruh SPPG di Kepri, kami sudah instruksikan agar segera mengurus sertifikasi dapur selama bulan Oktober ini. Ini langkah penguatan agar semua dapur memenuhi standar keamanan pangan,” katanya.
Menurutnya, saat ini terdapat 123 dapur SPPG di Kepri, dengan 91 diantaranya berstatus operasional aktif. Sementara sisanya masih dalam proses persiapan.
Anindita menjelaskan bahwa untuk peninjauan lapangan, tim dari pusat akan difokuskan pada dapur-dapur yang sedang dihentikan sementara.
Baca juga: Pemprov Kepri susun konsep pembangunan dapur MBG khusus di pulau kecil
Baca juga: SPPG di Karimun urus sertifikasi laik higiene dan sanitasi
“Tim pusat akan melakukan audit khusus pada dapur yang ditemukan bermasalah, bukan seluruh dapur di Kepri,” ujarnya.
Ia menambahkan koordinasi terus dilakukan bersama Dinas Kesehatan dan Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) guna memastikan kualitas makanan bergizi yang disalurkan ke anak-anak tetap aman dan layak konsumsi.
“Kami ingin memastikan setiap anak penerima program MBG mendapatkan makanan yang sehat, higienis dan sesuai standar gizi,” kata dia.
Suka(4367)
Artikel Terkait
- Kemenkes: Siklus penularan cacingan mudah diputus dengan kebersihan
- Puluhan siswa SMP di Tulungagung Jatim keracunan MBG
- Dapur SPPG MBG Polres Blora layani 2.515 penerima manfaat
- Festival Lima Danau momentum perkenalkan wisata Kabupaten Solok
- Forum Pangan Dunia 2025 dibuka di Roma, rayakan 80 tahun FAO
- Dietisien rekomendasikan konsumsi jus buah cukup satu gelas per hari
- Kemendikdasmen raih penghargaan Mitra KCKR Terbaik 2024
- Akademisi nilai kurikulum Sekolah Rakyat mampu entaskan kemiskinan
- Lapas Narkotika Jakarta gagalkan penyelundupan sabu lewat ayam kecap
- AHY kampanye bersihkan mangrove sebagai inisiatif infrastruktur hijau
Resep Populer
Rekomendasi

Kisah perempuan Gaza: Menjaga asa sebagai ibu dan dokter saat konflik

Pembudidaya ikan harap komoditas daerah dimanfaatkan jadi menu MBG

Jabar targetkan perluasan pasar lewat West Java Expo 2025

Kemenbud tetapkan Cingkhui Aceh Jaya jadi warisan budaya ngak benda RI

Penggunaan ekspresi dan suara penting dalam melatih anak berinteraksi

Kaltim bentuk SPPG wilayah 3T pastikan MBG sasar daerah terpencil

Wagub Kepri tinjau dapur SPPG Batu IX pastikan keamanan program MBG

Guru SDN di Boalemo Gorontalo ungkap tantangan hadapi siswa dalam MBG